Judul Buku : Kisah Lainnya
Penulis : Ariel, Uki, Lukman, Reza, David
Penerbit : KPG & Musica Studio’s
Cetakan : Cetakan Kedua, Agustus 2012
Tebal : xii + 228 Hlm.
Tempat Beli : Tk. Buku Toga Mas MT. Haryono Semarang
Tanggal Beli : 21 Desember 2012
Penulis : Ariel, Uki, Lukman, Reza, David
Penerbit : KPG & Musica Studio’s
Cetakan : Cetakan Kedua, Agustus 2012
Tebal : xii + 228 Hlm.
Tempat Beli : Tk. Buku Toga Mas MT. Haryono Semarang
Tanggal Beli : 21 Desember 2012
RESENSI :
Buku ini muncul ketika sesaat setelah terjadi peristiwa yang menghentakkan dunia selebriti atau music Indonesia. Dimana peristiwa tersebut melibatkan salah satu penulis dalam buku ini, yakni Ariel yang bersalah karena terkait video porno yang melibatkan dirinya. Sebetulnya saya tidak ada niatan untuk membeli buku ini. Saya beli buku ini karena istri saya pengen dengan buku ini. Selanjutnya setelah istri saya selesai, saya pun menjadi tertarik untuk membacanya. Ketidaktertarikan saya di awal bukan karena kasus tersebut, sebab seorang pembaca buku harus obyektif, bukan. Buku ini mengisahkan tentang perjalanan hidup personel eks Peterpan yang dimana nasib sampai mempertemukan mereka. Ya, Peterpan, siapa yang tidak kenal dengan band fenomenal yang satu ini. Hampir semua orang pasti mengenalnya.
Sebagian besar cerita dalam buku ini menceritakan tentang perjalanan kehidupan Ariel kurang lebih 70 % menurut saya. Mulai dari saat dia mendengar kalau video porno beredar yang mirip dia yang disampaikan oleh asistennya. Sampai akhirnya Ariel menyerahkan diri dan mendekam di tahanan Bareskrim Mabes Polri hingga dipindahkan ke LP Kebon Waru Bandung. Di tahanan Bareskrim dia menemui banyak tahanan yang berprofesi macam-macam, mulai pengusaha, anggota DPR sampai kedatangan Ustad Abu Bakar Ba’asyir. Yang pada akhirnya Ariel berkenalan dengan Ustad yang diperkenalkan sama teman-teman tahanan lain. Kata-kata yang paling diingat Ariel dari Ustad Abu Bakar Ba’asyir waktu kenalan adalah “Jangan berkecil hati. Manusia dicitakan di dunia ini memang untuk bikin kesalahan, lalu memperbaiki diri. Kalau semua orang sudah tidak bikin kesalahan lagi, maka semua ini akan dimatikan oleh Tuhan, karena tidak ada lagi tujuan kehidupan.”
Yang saya suka dalam buku ini adalah setelah diawali dengan kisah perjalanan Ariel dari masa mudanya, dimana masih duduk di bangku SMP dan belajar band hingga sampai memasuki puncak karinya di Peterpan, kemudian buku ini juga menceritakan perjalanan Lukman, Uki, Reza, dan David yang pada akhirnya mempertemukan mereka di Peterpan. Kisah dari masing-masing personel ini pada akhirnya menjadi satu kesatuan tulisan dan nyambung. Setelah bertemunya mereka, perjalanan hidup mulai dari bubarnya Peterpan sampai membentuk band baru juga diceritakan dengan detail. Sampai-sampai setelah kasus Ariel mencuat, semua sempat vakum dan kawatir dengan nasib band ini, yang pada akhirnya mereka mampu bertahan dan tetap berkarya dalam musik.
Kisah dalam buku ini menurut saya sebetulnya untuk pembuktian, bahwa meskipun personel ada yang tersangkut kasus, mereka tetap akan berkarya, bukan menyerah apalagi bubar. Kegigihan mereka ini pada akhirnya berbuah. Misalnya, meskipun Ariel di penjara, Uki, Lukman, Reza dan David tetap berkarya dan menelurkan album instrumental. Ariel pun meskipun di dalam perjara secara tidak langsung juga terlibat dalam pembuatan album tersebut. Bahkan saat di penjara LP Kebun Waru pun Ariel rekaman dan menelurkan lagu “Dara”. Dan mereka menilai dari kasus Ariel tersebut, bahwa ada hikmah sebetulnya dari kasus tersebut, misalnya Lukman dan Reza menjadi lebih agamis dengan mengikuti pengajian Jamaah Tablig. Dari keikutsertaannya itu Lukman dan Reza jadi lebih relijius bahkan pengajiaannya sampai ke India. Uki bahkan membentuk band baru bernama Astoria, tanpa meninggalkan Peterpan. Itulah kisah-kisah dibalik ujian yang menempa Peterpan, bahkan tanpa banyak yang mengetahuinya. (By. Kukuh Wiryawan)
0 komentar :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !