Headlines News :
Home » » Ayat-Ayat Cinta

Ayat-Ayat Cinta

Written By wiryawanfamily on 8 December 2010 | Wednesday, December 08, 2010

Judul Buku          : Ayat-Ayat Cinta
Penulis                : Habiburrahman El Shirazy
Editor                  : Anif Sirsaeba A.
Penerbit              : Republika & Pesantren Basmala Indonesia
Cetakan               : Cetakan XXI, Mei 2007
Tebal                   : 420 Halaman
Tempat Beli        : Gramedia Pandanaran Semarang
Tanggal Beli        : Minggu, 5 Agustus 2007
.
Cuaca di Kairo itu sungguh panas membara, apalagi pas tengah hari. Ditambah hembusan angin sahara yang disertai debu menambah panas udara semakin tinggi dari detik ke detik. Kalau sudah begini kebiasaan pendudukanya berlindung dalam flat, yang ada dalam apartemen-apartemen berbentuk kubus dengan pintu dan jendela tertutup rapat sambil menghidupkan pendingin udara. Mereka sudah malas untuk keluar rumah meskipun hanya sekedar ke Masjid untuk melaksanakan Shalat Zuhur. Tapi tidak untuk pemuda yang satu ini. Meskipun cuaca diluar begitu panas, dia harus keluar flat untuk melakukan rutinitasnya.

Rutinitas ini dilakukannya seminggu dua kali, dan harus tepat waktu dan disiplin. Rutinitas itu adalah mengaji kepada Syaikh Utsman Abdul Fatah di Masjid Abu Bakar Ash-Shidiq yang terletak di Shubra El-Khaima, ujung utara Cairo. Pemuda itu bernama Fahri. Mahasiswa asal Indonesia tepatnya dari Jawa. Dia kuliah S2 di Universitas tertua di dunia, Al Azhar di Kairo. Fahri tinggal di Apartemen bersama empat temannya yang berasal dari Indonesia juga, yakni Saiful, Rudi, Hamdi dan Mishbah. Berhubung Fahri tertua di apartemen itu, dan secara akademis juga paling tinggi, maka dia ditunjuk sebagai kepala keluarga.

Fahri adalah sosok pemuda yang sabar, pantang menyerah dan luas ilmu agamanya. Terlebih dia mengikuti pengajian rutin 2 minggu sekali. Fahri pun termasuk orang Islam yang moderat dan selalu menghormati penganut agama lain. Maria, adalah tetangga Fahri di apartemen, dia penganut agama Kristen Koptik yang taat. Meskipun penganut Kristen Koptik, Maria sangat menyukai Al-Quran dan memulikan Al Quran. Bahkan Dia hafal beberapa ayat Al Quran, salah satunya adalah Surat Maryam. Fahri sangat menghormati gadis ini, meskipun bukan Islam. Kadang-kadang Fahri terlibat diskusi kecil dengan Maria.

Fahri luas ilmu agamanya, ini dibuktikan pada suatu peristiwa di Metro (kereta)  ketika hendak pulang. Ketika itu ada 3 bule Amerika memasuki metro, 1 wanita tua, 1 wanita muda dan pemuda. Mereka tidak mendapat tempat duduk. Tiba-tiba ada seseorang perempuan bercadar mempersilahkan nenek bule itu duduk. Perempuan itu bernama Aisha. Tapi apa yang terjadi? Tiba-tiba ada seorang laki-laki itu mengumpat Aisha karena telah menolong bule tadi. Rupanya sebagian besar orang Mesir tidak suka dengan Amerika, karena mereka telah menganggap Amerika telah merusak negara-negara Muslim dan menekan Mesir. Pemuda Mesir itu sejadi-jadinya mengumpat, bahkan mengatakan Aisha pelacur. Melihat kejadian itu, Fahri pun terusik dan melerai. Dengan susah payah melerai akhirnya para pemuda Mesir luluh dengan penjelasan Fahri dan bahkan meminta maap dan mendoakan Fahri agar mendapatkan kebaikan kelak.

Karena ke-shalehannyalah Fahri dijodohkan dengan wanita sholehah yang dibelanya di Metro, Aisha. Karena ke-shalehannyalah dan kesederhanaannya Fahri pun ditasir oleh temannya sendiri, bernama Nur setelah menikah dengan Aisha. Begitu juga dengan Maria, yang menjadi istri keduanya setelah maut ingin menjemputnya dan masuk Islam. Karena Imannya pula dia bisa bertahan karena difitnah oleh orang yang sudah ditolongnya dan membuat dia dipenjara. Dan akhirnya pula Fahri bisa menyelesaikan tesis S2nya di Universitas Al Azhar.(By. Kukuh Wiryawan)
Share this article :

0 komentar :

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Read the Printed Word!
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Perpustakaan-Wiryawanfamily - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template